Banyak pembalap hebat di musim saat ini tampil jauh berbeda dari sebelumnya di Formula One. Beberapa nama ada yang baru bergabung karena cedera, adaptasi dan penyesuaian dengan mobil baru. Ada dua hal yang dilakukan pembalap untuk beradaptasi dengan mobil baru.
Mereka harus bisa “merasakan“ mobilnya dan juga mereka harus bisa memahami pengaturan yang ada di mobil mereka. Dengan begitu mereka bisa menambah kecepatan dari mobil yang dikendarai. Nah banyak perbedaan dalam segi performa yang terjadi di musim ini.
Setelah terjadi Covid-19 yang mengharuskan balapan ditunda. Salah satu penyebab pembalap terbaik ini tampil buruk adalah perpindahan tim. SBOTOP telah merangkum 5 pembalap yang tampil buruk di Formula One sejauh musim ini.
Sebastian Vettel – Aston Martin
Pembalap asal Jerman Sebastian Vettel mungkin bertanya-tanya kenapa dia tampil begitu buruk sejauh ini. Sebastian Vettel seolah-olah diberikan mobil rongsokan. Dia kabarkan mobil yang dikendarai Sebastian Vettel saat ini sudah dilucuti karena regulasi downforce.
Dia tersingkir di Q1 dan finish di posisi 15 saat GP Bahrain setelah insiden bertabrakan dengan Esteban Ocon. Juara empat kali itu juga finish di posisi kelima saat GP Monaco. Menurut Sebastian Vettel performa buruknya karena kondisi mobil yang belum mumpuni.
Dia mengatakan akan bisa tampil maksimal jika telah mendapatkan mobil yang bagus.
Daniel Ricciardo – McLaren
Pemain yang terkenal ramah dan selalu tersenyum ini banyak sekali dinantikan oleh publik akan performanya di sirkuit. Namun sayangnya sampai saat ini Daniel Ricciardo seakan belum bisa menyesuaikan ritme di McLaren.
Setelah GP Monaco Daniel Ricciardo berjuang habis-habisan untuk bisa mendapatkan performa maksimalnya. Ia juga bekerja keras di simulator tim untuk bisa mengetahui kenapa performanya masih mengecewakan terutama dalam segi kecepatan.
Ia dinilai kurang membantu rekan setimnya Lando Norris saat ini. Padahal digadang-gadang McLaren bisa tampil lebih baik jika kedatangan Daniel Ricciardo.
Menurut catatan Daniel Ricciardo dan Lando Norris di kualifikasi. McLaren mengharapkan hal besar terjadi untuk Daniel Ricciardo. Namun sampai saat ini belum terlihat peningkatan performa dari Daniel Ricciardo.
Jika masih terus seperti ini, dipastikan McLaren akan memberikan penilaian kembali kepada Daniel Ricciardo sampai GP Prancis di Formula One.
Fernando Alonso – Alpine Renault
Jika berpindah tim suatu tantangan tersendiri. Rehat selama dua tahun namun mengemban gelar juara dunia tentunya akan mempunyai beban tersendiri bagi Fernando Alonso. Fernando Alonso mulai bergabung kembali ke Alpine Renault sejak akhir tahun lalu.
Namun ia berada di tempat yang jauh dari harapan. Ia memiliki banyak pekerjaan rumah terutama dalam hal kecepatan dan adaptasi. Meskipun terlihat performanya cukup baik ketika bisa masuk 10 besar di kualifikasi.
Untuk pembalap sekelas Fernando Alonso itu belum memuaskan. Satu-satunya balapan terbaiknya sejak GP Australia 2018 adalah bisa finis di posisi keempat. Namun performa Fernando Alonso belum stabil. Masih naik turun dan tidak konsisten.
Carlos Sainz – Ferrari
Carlos Sainz bukanlah pembalap kutu loncat. Namun dia juga sering sekali berganti tim. Ferrari adalah tim kelimanya sampai saat ini setelah sebelumnya ia menunggangi kokpit di McLaren dan Renault.
Jika dibandingkan dengan tiga pembalap sebelumnya penampilannya memang jauh lebih baik. Namun jika dilihat dari potensi yang dimiliki Carlos Sainz, dia masih bisa jauh lebih berkembang dan mencapai top performance dibandingkan saat ini.
Carlos Sainz mungkin masih dalam tahap adaptasi untuk kokpit baru di Ferrari dan mendapatkan “Feel“ mengendarai Si Kuda Jingkrak. Memang Ferrari mendapatkan peningkatan kinerja di musim ini.
Namun banyak publik menilai performanya bisa jauh lebih hebat dibandingkan saat ini jika ia bisa cepat beradaptasi dengan mobil barunya. Semakin cepat dia memahami detail dari mobilnya dia akan semakin baik secara keseluruhan.
Terlihat di GP Monaco ia bisa finish di urutan kedua.
Sergio Perez – Redbull
Pembalap asal Mexico Sergio Perez memiliki pekerjaan rumah paling berat dari semuanya. Bergabung di Red Bull dengan rekan tim Max Verstappen yang sedang naik daun akan berat untuk Sergio Perez.
Ia saat ini mungkin hanya mengincar posisi kedua terbaik di Red Bull untuk bisa menjadi rekan yang membantu bagi Max Verstappen. Dia mengawali Q2 dengan buruk. Tersingkir di Bahrain padahal dia mencatatkan waktu yang baik saat kualifikasi.
Balapan selanjutnya Sergio Perez cukup mengejutkan. Ia mengungguli rekan setimnya di sirkuit Imola. Kecepatan tingginya bisa mengalahkan rekan setimnya Max Verstappen. Berkat inisiatifnya mengubah gaya mengemudi ia bisa unggul sedikit dari rekannya.
Namun permainannya masih belum konsisten. Bahkan peran intinya di Redbull saat ini adalah menjadi support untuk pembalap asal Belanda Max Verstappen. Tugasnya saat ini mendukung Max Verstappen bisa naik podium dan mengalahkan Valtteri Bottas.
Seperti di GP terakhir Max Verstappen bisa naik podium dan membawa 25 poin. Sergio Perez dituntut untuk bisa lebih cepat beradaptasi dan mendapatkan kondisi nyaman mengendarai Si Kuda Jingkrak.
Pembalap asal Meksiko ini diharapkan bisa mempertahankan performanya dan bisa segera naik podium di keluarga barunya. Mungkin ia bisa menjadi sorotan jika bisa naik podium pertama di sirkuit baru GP Saudi Arabia nantinya.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita FORMULA 1 dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan