Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID
Gareth Bale & Puiyi
FULHAM-WIDE-ID
PROMO-WIDE-ID
previous arrow
next arrow
 

Penyebab Gagalnya Spanyol di FIFA 2018

Spanyol harus tersingkir lebih awal. Langkahnya di FIFA 2018 terhenti di babak 16 besar. Spanyol kalah dari Rusia lewat adu penalti. Apa yang salah dengan Spanyol? Sang juara Piala Dunia 2018 itu yang juga dijagokan banyak orang bakal menjadi juara di Rusia ternyata tersingkir oleh tim tuan rumah. Ikuti berikut ini ulasan dari blog SBOBET.

Sebelumnya dalam berita FIFA 2018 kita semua sudah tahu bahwa Spanyol kalah lewat adu penalti. Kekalahan yang menyakitkan tentu saja. Tim Matador kalah karena kiper Rusia Igor Akinfeev tampil brilian. Dirinya melakukan penyelamatan tendangan penalti lewat kakinya.

Tak hanya tampil gemilang saat adu penalti. Akinfeev pun tampil cemerlang dengan melakukan sejumlah penyelamatan dalam pertandingan 120 menit.

Itulah salah satu kejadian paling menarik di Piala Dunia. Spanyol harus mengakui keunggulan tuar rumah dan keluar jalur secara prematur. Apa yang sebetulnya mmebuat Spanyol tak tampil optimal?

Julen Logetegui Dipecat Sebelum Piala Dunia Dimulai

Inilah salah satu faktor yang mendorong penampilan buruk Spanyol. Logetegui dipecat sebelum turnamen FIFA dimulai. Penyebabnya dia menyetujui untuk mengambil kursi pelatih Madrid yang ditinggalkan Zinedine Zidane.

Setelah itu, RFEF, asosiasi sepakbola Spanyol, pun langsung melakukan pergantian dengan menunjuk Fernando Hierro sebagai pelatih.

Hasilnya pun tak terlalu buruk. Di pertandingan pertama Spanyol bermain imbang 3-3 melawan Portugal. Sebetulnya Spanyol nyaris saja menang. Nmaun gol Cristiano Ronaldo pada menit-menit terakhir membuyarkan harapan itu. Hasil akhir pun menjadi penutup laga kedua tim.

Di pertandingan kedua, Spanyol berhasil menang atas Iran dengan skor 1-0. Hasil yang sebetulnya tak terlalu meyakinkan. Namun mengingat Iran mampu memberikan perlawanan yang cukup baik, maka Spanyol pun memang tak bisa mencetak banyak gol.

Selanjutnya, Spanyol di pertandingan ketiga bermain imbang lawan Maroko dengan skor 2-2.

Hasil tersebut tetap membuat Spanyol menduduki peringkat teratas grup B dengan lima poin. Sementara Portugal berada di peringkat, sekalipun juga mengemas poin sama 5. Namun Portugal kalah dalam produktivitas gol.

Jika kita lihat dari hasil pertandingan di babak grup ini, Spanyol memang tidak tampil begitu meyakinkan. Maka banyak fans Spanyol pun yang tak terlalu terkejut ketika akhirnya harus tumbang pada babak 16 besar.

Jelas pemecatan Julen Lopetegui itu juga berpengaruh terhadap mental pemain. Memang benar aa yang dilakukan oleh presiden Federasi Sepakbola Spanyol, Luis Rubiales dengan melakukan pemecatan terhadap Lopetegui. Akan tetapi melakukannya jelang turnamen Piala Dunia berpengaruh terhadap mental pemain. Itu yang menyebabkan salah satu kemunduran dari skuad saat tampil di Rusia.

Gagal Mengkonversi Gol

Permainan Spanyol memang luar biasa dengan gaya tiki-taka-nya. Gaya tersebut yang membuat mereka berhasil menjadi juara Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. Akan tetapi, gaya tersebut tak terlalu efektif di Rusia.

Lihat saja saat pertandingan melawan Rusia, Spanyol memang mampu melakukan passing lebih dari 1.100 kali. Akan tetapi peluang yang mampu diiciptakan hanya 14 saja. Itu pun banyak yang berupa off-target.

Hal ini ikut berkontribsusi terhadap gagalnya Spanyol di Piala Dunia 2018.

Striker Spanyol Kurang Tajam

Ada Diego Costa yang selalu dimainkan dalam setiap eprtandingan. Namun Costa tak mampu bermain seperti yang diharapkan.

Prestasi Spanyol di FIFA 2018
Diego Costa berhasil mencetak tiga gol bagi Spanyol di FIFA 2018, akan tetapi itu tak mampu mencegah skuad Matador tersingkir.

Dirinya memang mencetak tiga gol. Namun hal itu belum cukup. Spanyol butuh lebih penyerang yang haus gol jika di pertandingan mendatang ingin menjadi juara.

Di Rusia, lini depan Spanyol diisi oleh Diego Costa. Selain itu juga ada Iago Aspas dan Rodrigo Moreno sebagai pelapisnya.

Kekurangan Pemain Kreatif di Lini Tengah

Benar bahwa Spanyol membawa Isco, Sergio Busquets, dan Andres Iniesta ke Rusia. Akan tetapi pemain tersebut tak cukup. Spanyol butuh gelandang kreatif lainnya yang bisa membuat terjadinya perbedaan.

Banyak yang menyesalkan karena tidak dibawanya Cesc Fabregas ke Rusia. Pemain ini memang dikenal sebagai gelandang kreatif yang mampu melakukan tusukan, mengumpan dengan akurat dan sekaligus terkadang mencetak gol.

Memang penampilan Fabregas tak begitu bagus di Chelsea. Itu sebabnya dirinya tak dibawa ke Rusia. Namun ketika dalam situasi yang dialami Spanyol saat bermain di Rusia, banyak orang kemudian merindukan kehadirannya.

Fabregas adalah gelandang jenius yang bisa membuat umpan jitu untuk menghasilkan peluang bagi lini depan. Ini catatan penting bagi timnas Spanyol mendatang agar tak ketinggalan untuk membawa banyak pemain bertipe kreatif.

Tak Memiliki Pemain Sayap

Memang ada Lucas Vasquez yang diikutsertakan, akan tetapi pemain itu tentu saja tak cukup. Spanyol kekurangan pemain sayap yang bisa mengeksploitasi pertahanan lawan.

Hal ini yang membuat Spanyol sekalipun mampu tampil dominan akan tetapi jarang menciptakan peluang. Karena itu, di masa selanjutnya, hal ini tak boleh terjadi lagi. Spanyol harus membawa pemain sayap agar bisa lebih agresif dalam melakukan penyerangan.

Itulah beberapa penyebab mengapa Spanyol akhirnya tersingkir dari panggung Piala Dunia 2018.

 

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita PIALA DUNIA 2018 dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Tinggalkan komentar

Chat Langsung