Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID

10 Pelatih Muda Terbaik di Dunia Sepak Bola Tahun 2024

Meskipun bakat pemain tetap penting, kehadiran pelatih yang stabil dan berbakat juga sangat menentukan di dunia sepak bola. Memilih pelatih yang tepat dapat membuat segalanya berjalan dengan baik.

Dalam dunia sepak bola, banyak pelatih cerdas, termasuk yang masih dalam usia bermain, dianggap sebagai yang terbaik. SBOTOP akan membahas 10 pelatih muda terbaik di dunia alias mereka yang tidak lebih tua dari 45 tahun pada awal musim 2024/2025.


10.FABIAN HURZELER

Hurzeler, yang baru berusia 31 tahun, kini mencuri perhatian sebagai pelatih atau manajer termuda kedua dalam sejarah Premier League setelah mengambil alih posisi di Brighton. Pelatih asal Jerman ini dikenal dengan gaya modernnya dan kemampuan melatih yang mengesankan. Sebelumnya, ia sukses membawa St. Pauli promosi ke Bundesliga sebelum pindah ke Inggris.

Fabian Hurzeler dikenal dengan pendekatannya yang fleksibel, bervariasi, dan menyenangkan dalam melatih. Meskipun tantangan di Premier League sangat besar, awal kepemimpinannya di Brighton & Hove Albion menunjukkan potensi yang menjanjikan. Ide-idenya yang modern dan kemampuannya dalam memimpin tim meski masih muda, menegaskan kualitasnya sebagai pelatih yang patut diperhatikan.


9.ANDONI IRAOLA

Bournemouth percaya bahwa pelatih mereka, Iraola, mampu mewujudkan ambisi besar klub. Pria asal Spanyol ini sebelumnya sukses dengan strategi tekanan yang teliti di Rayo Vallecano, yang membantu tim tersebut melebihi ekspektasi di La Liga.

Meski awal kariernya di Premier League kurang menjanjikan dan baru meraih kemenangan liga pertama pada pertandingan ke-10, Andoni Iraola berhasil membawa Bournemouth tampil solid di sisa musim debutnya. Fokusnya pada tekanan yang diarahkan pada pemain lawan dan umpan langsung di belakang pertahanan terbukti efektif, membawa Bournemouth finish di posisi ke-12 musim lalu. Meskipun banyak yang mengkritik keputusan klub untuk menggantikan Gary O’Neil pada 2023, langkah mereka merekrut Iraola terbukti tepat.


8.SEBASTIAN HOENESS

Keberhasilan awal karir kepelatihan yang diraih Hoeness sangat mengesankan. Pada usia 42 tahun, Hoeness memulai karir sebagai pelatih dengan Bayern Munich II pada 2019 dan berhasil membawa tim reserve tersebut meraih gelar 3. Liga, menjadikannya tim reserve pertama yang memenangkan titel tersebut.

Keberhasilan ini membawa namanya ke perhatian publik, dan setelah masa dua tahun di Hoffenheim, Sebastian Hoeness berhasil membalikkan nasib Stuttgart yang sebelumnya terancam degradasi. Ia dikenal karena kepercayaannya pada pemain muda, pemahaman keseimbangan tim, dan pemikiran taktis yang cerdas.

Setelah membantu Stuttgart menghindari degradasi pada akhir musim 2022/2023, Hoeness membawa timnya meraih posisi kedua Bundesliga dan mendapatkan tempat di Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya sejak musim 2009/2010.


7.ROBERTO DE ZERBI

Metode pelatihan De Zerbi telah banyak dibahas dalam disertasi. Dia adalah salah satu pelatih Italia muda yang menarik perhatian komunitas taktis dengan ide-ide membangun permainan yang rumit. Meskipun gaya permainannya mengandung risiko tinggi dan bisa berakhir buruk pada hari-hari tertentu, tim-tim De Zerbi selalu berhasil menarik perhatian banyak orang.

Roberto De Zerbi meraih gelar pertamanya di Ukraina bersama Shakhtar Donetsk, dan meskipun tim-timnya belum mendapatkan banyak trofi lainnya, mereka seringkali mengesankan para pengamat. Di Sassuolo, timnya adalah salah satu yang paling menarik untuk ditonton di Serie A, dan Brighton berhasil meraih tempat di kompetisi Eropa pertama mereka di bawah kepemimpinannya. Meskipun masa jabatannya di Brighton & Hove Albion berakhir kurang memuaskan, De Zerbi kini tampak segar kembali bersama Olympique Marseille.


6.RUBEN AMORIM

Amorim semakin dikenal luas setelah menarik perhatian klub-klub besar seperti Chelsea dan Liverpool. Meskipun begitu, ia terus menunjukkan kemampuannya di Sporting Lisbon.

Ruben Amorim dikenal dengan formasi 3-4-2-1-nya yang menggabungkan prinsip penguasaan bola modern dengan pragmatisme manajemen dari pertengahan 2000-an. Gaya latihannya yang tidak idealis namun efektif membantunya dalam karier manajerialnya.

Tim-tim asuhannya sangat mahir dalam mengatur ruang dan memainkan bola dengan apik, serta mampu bertahan dengan solid. Sebagai dua kali penerima penghargaan Manager of the Year di Primeira Liga, Amorim telah membawa Sporting Lisbon meraih dua gelar liga, dan diperkirakan akan menghadapi tantangan baru di salah satu liga utama Eropa.


5.THIAGO MOTTA

Motta, yang pernah diremehkan karena formasi 2-7-2 yang dianggap aneh, kini telah membuktikan dirinya sebagai pelatih yang kompeten. Setelah mengalami kesulitan di Genoa dan Spezia, Motta melanjutkan kariernya di Bologna.

Di Bologna, Motta menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya. Dengan pemikiran taktis inovatifnya, ia berhasil mengoptimalkan potensi pemain tanpa bintang, dan membawa Bologna meraih posisi kelima di Serie A pada musim kedua serta mendapatkan tempat di Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya sejak kompetisi tersebut berganti nama pada 1992.

Performa gemilangnya di Bologna menarik perhatian Juventus, yang sedang mencari perubahan dari era Massimiliano Allegri dan kini berharap Motta dapat memimpin mereka memasuki babak baru di Turin.


4.ARNE SLOT

Slot, yang menghadapi tantangan besar menggantikan Jurgen Klopp di Liverpool, telah memulai masa jabatannya dengan sangat baik meskipun klub tidak aktif di bursa transfer musim panas. Pelatih asal Belanda ini, meskipun baru memulai di Merseyside, telah menunjukkan performa yang menjanjikan.

Meskipun ada beberapa kesamaan dengan Klopp, Slot memiliki gaya yang berbeda. Ia lebih tenang dan mengutamakan penguasaan bola yang lebih santai serta diskusi taktis, berbeda dengan energi menular dan gaya permainan “heavy-metal” yang diperkenalkan Klopp selama masa jabatannya di Liverpool.

Belum bisa dipastikan bagaimana masa depannya di Liverpool, tetapi Arne Slot, yang sebelumnya meraih gelar Eredivisie bersama Feyenoord dua musim lalu, telah menunjukkan langkah yang tepat sejauh ini.


3.JULIAN NAGELSMANN

Nagelsmann memulai karir kepelatihannya di Bundesliga pada usia 28 tahun setelah karier pemainnya terhenti karena cedera. Dia dikenal dengan pendekatan permainan yang intens dan inovatif, berhasil membawa Hoffenheim ke Liga Champions UEFA dan memimpin RB Leipzig hingga semifinal pada tahun 2020.

Julian Nagelsmann masuk 10 besar pelatih muda terbaik sepak bola
Julian Nagelsmann jadi salah satu pelatih termuda sepak bola

Meskipun masa jabatannya di Bayern Munich tidak berlangsung lama, Julian Nagelsmann telah membuktikan kemampuannya dengan tim nasional Jerman. Kini, di usia 37 tahun, ia telah membuat Die Mannschaft tampil seperti tim elite, menunjukkan betapa berbakatnya dia sebagai pelatih.


2.MIKEL ARTETA

Para penggemar Arsenal harus bersabar dan “percaya pada proses” sebelum melihat kemajuan nyata di bawah kepemimpinan Arteta. Masuk ke situasi sulit di London Utara, Arteta telah mengubah Arsenal menjadi salah satu tim terbaik di Eropa. Ia meninggalkan era “banter” klub dan kini Arsenal sedang mengejar gelar tertinggi yang tersedia.

Kemampuan Arteta sebagai pelatih tidak diragukan, namun kecemerlangannya sebagai manajer melampaui sistem permainan yang dia terapkan di lapangan. Perubahan besar dan berani diperlukan agar Arteta dapat membawa Arsenal ke level yang diinginkannya, dan ia telah membuat banyak keputusan besar sepanjang perjalanan tersebut.

Mikel Arteta jarang membuat kesalahan, dan perubahan budaya yang ia pimpin telah menjadi kunci kebangkitan Arsenal menuju puncak klasemen Premier League.


1.XABI ALONSO

Setelah memimpin Bayer Leverkusen dalam musim 2023/2024 yang bersejarah, tidak diragukan lagi bahwa Xabi Alonso adalah pelatih muda terbaik di dunia sepak bola saat ini. Ketika Alonso diangkat sebagai pelatih pada Oktober 2022, Leverkusen sedang berjuang di dasar klasemen Bundesliga. Namun, dalam waktu 18 bulan, timnya tidak hanya menjadi juara liga tanpa terkalahkan, tetapi juga hampir meraih treble jika bukan karena hat-trick Ademola Lookman.

Bayer Leverkusen di bawah Xabi Alonso sangat sulit dikalahkan dan sering memenangkan pertandingan pada menit-menit terakhir, menunjukkan mentalitas yang ditanamkan Alonso. Kemampuan taktisnya juga sangat diacungi jempol, dengan strategi yang sering kali mengalahkan lawan-lawannya melalui rencana yang tidak terduga. Real Madrid mungkin akan menjadi langkah selanjutnya dalam karir Xabi Alonso.


 

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung