Menyusul awal musim yang tertunda karena menyelesaikan musim 2019-20, banyak tim dan pemain top yang tampil tidak konsisten, namun musim ini, Premier League memiliki cukup banyak kejutan.
Sang juara bertahan Premier League, Liverpool, tampak kesulitan dalam mempertahankan gelar setelah mengalami serangkaian kekalahan. Sedangkan Manchester City yang mengawali musim dengan tren negatif, justru menunjukkan konsistensi akhir-akhir ini.
Pierre-Emerick Aubameyang, yang merupakan kapten Arsenal dan sebelumnya rajin cetak gol, mengalami serangkaian kegagalan sejauh musim ini. Hal yang sama juga berlaku untuk pemain muda Manchester United Mason Greenwood dan pemain muda The Citizen Raheem Sterling, yang lebih sering tampil mengecewakan musim ini.
Namun, beberapa pemain berhasil melampaui ekspektasi di kompetisi papan atas Inggris musim ini, beberapa di antaranya berada di lingkungan baru. Pada hal semacam itu, berikut adalah lima pesepakbola yang menjadi kejutan sejauh musim ini:
5. James Ward-Prowse (Southampton)
Setelah musim 2019-20 yang agak mengecewakan, di mana ia hanya memiliki kontribusi 8 gol, James Ward-Prowse menyamai penghitungan itu hanya dalam 17 pertandingan Premier League musim ini.
Pemain berusia 26 tahun itu tampil ganas melalui eksekusi bola mati di Premier League musim 2020-21, mencetak dua gol dalam kemenangan 4-3 atas Aston Villa dan mendapat sanjungan dari sang manajer, Ralph Hasenhuttl.
Dia berkata: “Bukan kebetulan dia adalah kapten kami. Dia panutan kami untuk apa yang kami perjuangkan, dia petarung yang luar biasa untuk tim. Ketika dia mendapat kesempatan di sekitar kotak penalti, dia melakukan sesuatu yang diluar dugaan. Saya senang dia bisa mencetak dua gol tetapi juga karena dia memberikan assist untuk gol pertama dan yang dianulir oleh VAR. Pada tendangan bebas, dia luar biasa, dan dia terus berkembang.”
Ward-Prowse menempuh jarak terjauh (396 km) oleh pemain mana pun di Premier League musim lalu, dengan rata-rata 11,6 km per pertandingan.
4. Matty Cash (Aston Villa)
Nama Matty Cash mulai meroket bersama Nottingham Forest di Championship sebelum pindah ke Aston Villa di musim panas. Bisa dibilang, pemain berusia 23 tahun itu telah berkembang pesat dalam menjalani debut di Premier League.
Cash tampil mengesankan dengan kemampuannya saat menyisir sayap kanan dan bertransformasi sebagai bek sayap untuk membantu timnya lebih konsisten dalam bertahan dan menyerang.
Meskipun ia belum mencetak gol sepanjang debut di Premier League, Cash telah membentuk kemitraan bek sayap yang tangguh dengan Matt Targett, membantu Aston Villa melesat ke papan atas klasemen liga, di depan klub seperti Chelsea dan Arsenal.
Manajer Villa, Dean Smith, memuji kemampuan Cash yang bisa bermain di banyak posisi, mengatakan: “Saya telah bertemu dengannya ketika dia bermain melebar sebagai pemain sayap kanan tetapi sekali lagi, dia orang yang sangat antusias, pemain yang mendukung tim, kemudian bersedia pindah ke bek kanan untuk Forest musim lalu dan hasilnya luar biasa. Secara taktis, dia mampu beradaptasi dengan sangat cepat. Itu menunjukkan kepada saya bahwa dia punya keuletan dan keinginan untuk berubah dan belajar. Dia beralih dari pemain sayap kanan untuk lebih mundur, untuk mengembangkan keterampilan bertahannya dengan baik.”
3. Pierre-Emile Hojbjerg (Tottenham Hotspur)
Pierre-Emile Hojbjerg telah menjadi inspirasi sejak datang ke Tottenham Hotspur musim panas ini.
Tidak perlu waktu lama baginya untuk beradaptasi dan nyetel dengan pola permainan tim, terutama tampil menonjol dalam kemenangan Spurs atas Manchester City di ajang Premier League.
Hojbjerg tiba di Tottenham Hotspur dengan reputasi ‘buruk’ karena sering merusak konsentrasi permainan lawan, dia memenangkan penguasaan bola lebih banyak daripada pemain lain di Premier League musim lalu.
Disukai berkat atribut ini, Jose Mourinho – seorang manajer yang tidak keberatan menang dengan cara buruk – mendaratkan gelandang asal Denmark itu untuk melengkapi puzzle strateginya.
Pierre-Emile Højbjerg memiliki lebih banyak sentuhan dibandingkan pemain Spurs lainnya di Premier League sejauh musim ini, yang ketiga terbanyak di divisi ini: dalam 810 menit, memiliki 809 sentuhan.
Hojbjerg pun membawa karakter yang sangat dibutuhkan ke lini tengah Spurs. Meskipun dia tidak mencetak banyak gol atau menghasilkan assist untuk menjadi pusat perhatian, pemain timnas Denmark itu menjadi sosok yang sangat diandalkan Mourinho untuk memenuhi strateginya.
Penampilan Hojbjerg dan kemampuannya untuk melakukan lebih banyak ‘pekerjaan kotor’ bisa menjadi sangat penting dalam upaya Spurs memenangkan gelar Premier League musim ini.
2. Wesley Fofana (Leicester City)
Setelah tiba dari Saint-Etienne awal musim ini, Wesley Fofana tampil mengesankan bersama Leicester City, terutama di Premier League.
Kedatangan pemain Prancis berusia 20 tahun itu memberi dampak langsung, terutama dalam meningkatkan lini pertahanan Leicester yang kropos sekaligus mempermudah tugas Caglar Soyuncu.
Fofana pun sudah lama digembar-gemborkan sebagai salah satu rekrutan terbaik Premier League musim ini.
Ditambah lagi, manajer The Fox Brendan Rodgers menggambarkan pemain itu sebagai ‘kolosal’ setelah memberi dampak positif pada tim, mengatakan: “Kami tahu dia adalah pemain top untuk seseorang yang sangat muda, dan ketika kami berbicara dengan orang-orang di luar sana dan melihat aksi nya di sebuah video, Anda bisa melihat dia memiliki insting sebagai seorang bek, dia memiliki kecepatan, dia memiliki agresi, dia bertahan dengan baik, jadi semua atribut yang kami butuhkan ada dalam dirinya.”
1. Curtis Jones (Liverpool)
Curtis Jones tampil mengesankan di Premier League musim 2019-20 ketika menjalani debut, mencetak gol dalam enam penampilan untuk memainkan peran kecil untuk Liverpool dalam memenangkan gelar Premier League.
Musim ini, gelandang berusia 19 tahun itu diuntungkan oleh peningkatan waktu bermain, Curtis Jones telah membuat 11 penampilan di Premier League dan empat di Liga Champions, memuaskan para penggemar dan kritikus dengan konsistensi di atas lapangan.
Saat melawan Ajax, Jones mencetak gol penentu kemenangan untuk memastikan tempat di babak 16 besar Liga Champions. Dalam prosesnya, ia menjadi pencetak gol termuda ketiga untuk The Reds di kompetisi tersebut.
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, baru-baru ini mengatakan tentang pemain muda tersebut: “Curtis, saya harus mengatakan bahwa dia adalah bagian yang tepat dari skuat ini, yang merupakan pencapaian besar untuk pesepakbola muda. Untuk seusianya, dia luar biasa dan bisa menciptakan sejarahnya sendiri.”
Jones mungkin belum membuka akun gol nya di Premier League saat ini, tetapi bisa menjadi pemain kunci untuk klub di masa depan.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan