Barcelona telah resmi mendepak mantan pelatih Real Betis, Quique Setien. Hal tersebut tidak terlalu mengejutkan banyak pihak. Terutama jika melihat penampilan dan hasil yang ditorehkan oleh Barcelona sepanjang La Liga musim lalu.
Pihak manajemen klub Blaugrana Barcelona menunjuk Quique Setien menjadi pelatih di bulan Januari 2020 lalu. Setien menggantikan posisi Ernesto Valverde yang resmi didepak manajemen Barcelona.
Penunjukan Quique Setien sebagai pelatih Barcelona memang sudah sejak awal diragukan begitu banyak pihak. Karena pelatih 61 tahun itu memang tidak memiliki pengalaman menukangi sebuah tim besar.
Beberapa anggapan negative juga sempat mengiringi keputusan pihak manajemen Barcelona. Quique Setien dianggap hanya sebatas opsi pelatih sementara. Sampai manajemen Barcelona temukan sosok pelatih besar untuk menukangi Lionel Messi dkk. di musim 2020/2021 nanti.
Seluruh keraguan itu benar-benar menjadi kenyataan. Penampilan Barcelona sangat angin-anginan, meski sempat berada di puncak klasemen La Liga Primera Spanyol sebelum akhirnya kompetisi terjeda akibat wabah pandemic COVID-19.
Secara keseluruhan, Quique Setien telah melakoni 25 pertandingan bersama Barcelona di seluruh ajang kompetisi. Dia meraih 16 kemenangan, 4 imbang dan juga 5 kali menelan kekalahan.
Catatan itu jelas tidak dapat dikatakan baik bagi tim seperti Barcelona. Ditambah lagi Barcelona menuntaskan musim tanpa gelar satu pun juga. Nah, inilah sederet performa buruk Barcelona sepanjang musim 2019/2020 lalu.
Hanya Bisa Sampai Babak Perempat Final Copa del Rey
Blaugrana Barcelona secara mengejutkan tersisih di fase perempat final ajang Copa del Rey Spanyol 2019/2020. Lionel Messi dkk. harus mengakui keunggulan lawannya, Los Leones Athletic Bilbao dengan skor tipis 0-1, 6 Februari 2020 lalu.
Tersingkirnya Barcelona di babak perempat final ajang Copa del Rey jelas penurunan drastis prestasi klub. Alasannya, Barcelona selalu bisa tampil di final dalam 6 musim terakhir secara berturut-turut.
Tidak aneh jika sang pelatih, Quique Setien mendapatkan hujatan dan kritik pedas. Ditambah lagi, kondisi tim tengah kurang kondusif. Setelah terjadinya perseteruan antara sang bintang, Lionel Messi dan Eric Abidal selaku direktur olahraga Barcelona.
Takluk di El Clasico Jilid I
Citra Quique Setien di mata para fans setia Barcelona semakin buruk usai menelan kekalah atas Real Madrid di laga El Clasico jilid pertama, awal Maret 2020.
Seperti yang sudah diketahui, laga El Clasico adalah salah satu laga paling penting untuk Barcelona dan Real Madrid. Ada gengsi dipertaruhkan dalam setiap pertandingan kedua tim.
Apalagi kekalahan itu juga mengakhiri catatan manis Blaugrana Barcelona di laga bertajuk El Clasico. Ini jelas jadi yang pertama dalam 4 musim terakhir. Real Madrid mampu keluar menjadi pemenang.
Kondisi semakin buruk sebab kekalahan itu berpengaruh pada posisi klasemen Barcelona. Mereka harus kehilangan puncak klasemen La Liga Spanyol. Setelah diambil alih oleh sang rival abadi, Real Madrid.
Gagal Pertahankan Mahkota Juara La Liga Primera Spanyol
Ketika ditunjuk sebagai pelatih Barcelona, Quique Setien memperoleh tugas untuk mempertahankan mahkota gelar juara La Liga Primera Spanyol. Itu merupakan target standart minimum yang diberikan oleh manajemen.
Meskipun sempat tampil kurang konsisten, target tersebut sepertinya sanggup dipenuhi oleh sang pelatih, Quique Setien. Barcelona bisa berada di puncak klasemen sampai kompetisi ditangguhkan akibat wabah pandemic corona virus COVID-19 pertengahan bulan Maret 2020.
Saat kompetisi kembali berjalan, Barcelona masih diunggulkan untuk meraih gelar juara La Liga Primera Spanyol 2019/2020. Akan tetapi, kondisinya berubah dengan sangat cepat.
Barca pun harus kehilangan posisi puncak klasemen usai bermain imbang kontra Sevilla pada jornada 30 La Liga Primera Spanyol. Mereka disusul Real Madrid dengan nilai poin sama namun unggul dari segi head to head.
Sejak saat itulah, mereka gagal merebut kembali posisi puncak klasemen dari tangan Real Madrid. Barcelona sempat terpeleset kembali di pertandingan berikutnya.
Gagal Optimalkan Griezmann
Blaugrana memboyong Antonie Griezmann di awal musim 2019/2020 dengan nilai transfer 120 juta Euro. Pihak manajemen jelas sangat berharap sang pemain bisa melengkapi trisula maut Barcelona bersama Luis Suarez dan Lionel Messi.
Namun, kenyataannya tidak berjalan sesuai harapan. Antoine Griezmann justru tampil buruk. Bahkan sempat dikabarkan terlibat perseteruan dengan Lionel Messi.
Quique Setien yang bertindak sebagai seorang juru taktik sepertinya belum mampu menuntaskan permasalahan ini. Bukannya membuat strategi untuk membuat Griezmann lebih maksimal. Dia justru jauh lebih memilih untuk membangku cadangkannya.
Setien pun sempat menempatkan Vidal pada peran Griezmann sebagai seorang winger kanan. Keputusan yang memang layak dipertanyakan.
Pembantaian Kejam Bayern Munchen
Puncaknya adalah di babak perempat final UEFA Champions League 2019/2020. Barcelona harus bertekuk lutut usai dihancurkan raksasa Bundesliga Jerman, Bayern Munchen dengan skor sangat telak 2 – 8.
Hasil tersebut jelas jadi aib sangat besar untuk tim sebesar Blaugrana Barcelona. Kekalahan melawan Bayern Munchen jadi yang terbesar sepanjang sejarah Barcelona tampil di pentas UEFA Champions League.
Tidak aneh jika beragam rumor mengatakan jika Setien langsung didepak setelah kekalahan itu. Meski Barcelona baru mengambarkan hal itu 2 hari kemudian. Performa buruk inilah yang akhirnya membuat Ronald Koeman akan mengusung tugas berat. Yaitu mengembalikan performa Barcelona yang hancur pada musim 2020/2021 mendatang. Dengan Koeman yang juga sangat paham terhadap kultur Barcelona. Pasalnya Ronald Koeman memang menjadi salah satu mantan legenda Barcelona. Namun datangnya Koeman juga menimbulkan guncangan seperti dengan hendak hengkangnya Lionel Messi.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan