Kompetisi kasta tertinggi antar klub Eropa ini telah berlangsung sejak tahun 1955. Namun baru di tahun 1992 lalu, kompetisi ini diberi nama “Uefa Champions League”. Sejak saat itulah, persaingan kompetisi Liga Champions semakin menegangkan.
Maklum, karena kompetisi Liga Champions ini hanya dapat diikuti oleh klub-klub juara. Selain menjadi adu gengsi, setiap klub yang sukses merengkuh gelar juara Uefa Champions League ini akan mengantongi pundi-pundi uang dalam jumlah sangat besar. Bahkan hadiah besar itu sudah bisa didapatkan sejak fase grup Uefa Champions League. Baik ketika menang, imbang maupun kalah, setiap klub akan memperoleh hadiah dari Uefa.
Musim 2018/2019 lalu, Liverpool tampil sebagai juara usai mengalahkan Tottenham Hotspur di partai puncak. Nah, di bawah ini adalah pertandingan-pertandingan Uefa Champions League paling menegangkan sepanjang sejarah.
AC Milan 4 – 0 Barcelona, 18 Mei 1994
Pertandingan ini memang dapat dikatakan sebagai yang terbaik. Bagaimana tidak, inilah duel 2 klub terbaik dari Serie A Liga Italia dan La Liga Primera Spanyol.
Di masa ini, AC Milan memang berada di era keemasan. Il Diavolo Rosso diperkuat oleh sederet pemain bintang. Sebut saja seperti Cristian Panucci, Filippo Galli, Paulo Maldini, Roberto Donadoni, dan Marcel Desailly.
Sementara sederet pemain berlabel bintang juga bermain untuk Barcelona. Sebut saja seperti Hristo Stoickov, Josep Guardiola hingga Ronald Koeman. Namun tidak disangka, Barcelona harus mengakui keunggulan raksasa Italia, AC Milan dengan skor telak 4 gol tanpa balas.
Daniele Massaro tampil sebagai bintang dengan torehan Brace dalam pertandingan tersebut. Sementara 2 gol lain dicetak oleh Marcel Desailly dan Dejan Savicevic. Kekalahan ini jelas sangat mengejutkan. Pasalnya Barcelona juga tampil luar biasa sepanjang musim itu.
Akan tetapi, Pep Guardiola dkk. tidak mampu meredam ketangguhan AC Milan. Ini merupakan salah satu pertandingan yang akan sulit dilupakan oleh public Catalans.
Manchester United 2 – 1 Bayern Munchen, 26 Mei 1999
Pertandingan paling dramatis rasanya layak untuk disematkan pada laga antara 2 klub besar Eropa, Manchester United [Inggris] dan Bayern Munchen [Jerman], 26 Mei 1999 lalu di Camp Nou.
Kedua kubu memang tampil begitu mendominasi sejak fase grup Uefa Champions League musim itu. Hingga akhirnya keduanya saling bertemu di partai puncak. Bayern Munchen pun sempat unggul cepat melalui Mario Basler ketika pertandingan baru berjalan 6’ menit.
Skor 1-0 untuk keunggulan Bayern Munchen bertahan sampai dengan menit ke-90’. Di masa injury time, pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson memasukan 2 striker tambahan yaitu Ole Gunnar Solskjaer dan Teddy Sheringham.
Pergantian Sir Alex Ferguson pun berbuah manis. Kedua pemain sukses menciptakan 2 gol balasan di masa injury times. Kedua gol tercipta melalui situasi corner kick.
Chelsea 1 – 1 Bayern Munchen, 19 Februari 2012
The Blues Chelsea memastikan diri tampil di partai puncak usai mengalahkan Barcelona dengan aggregate akhir 3-2 di fase semifinal. Chelsea juga pada musim ini sudah tampil sangat mengesankan sejak fase grup.
Kedua klub sama-sama kesulitan memecah kebuntuan sebelum Bayern Munchen unggul terlebih dahulu pada menit 83’ melalui gol Thomas Muller. Chelsea pun sukses menyamakan skor 1-1 melalui striker andalan mereka, Didier Drogba (88’). Duel berlanjut hingga drama pinalti. Sebelum Bayern Munchen akhirnya takluk dengan skor 3-4.
Real Madrid 4 – 1 Atletico Madrid, 24 Mei 2014
Derby Madrileno untuk pertama kali tersaji di partai puncak Uefa Champions League. Duel sengit tim ibukota memang selalu menyajikan pertandingan emosional dan seru.
Pertandingan ini berlangsung pada 24 Mei 2014 lalu. Dimana saat itu, Los Rojiblancos mampu unggul terlebih dahulu ketika pertandingan memasuki menit ke-36’.
Akan tetapi, mimpi Atletico Madrid yang sudah ada di depan mata pun sirna di masa-masa injury time. Tepatnya usai sang kapten, Sergio Ramos sukses membobol gawang Atletico Madrid dan membuat sorak sorai fans Real Madrid di Stadion Da Luz – Portugal meledak.
Berkat gol Sergio Ramos, pertandingan akhirnya dilanjutkan hingga babak perpanjangan. Akhirnya, Los Blancos Real Madrid mampu menciptakan 3 gol tambahan di masa perpanjangan waktu melalui Marcelo, Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale. Real Madrid akhirnya meraih gelar juara Uefa Champions League 2013/2014 berkat keunggulan 4-1 atas rival sekota, Atletico Madrid.
Liverpool 3 – 3 AC Milan, 25 Mei 2015
Pertandingan ini pasti tidak akan pernah bisa dilupakan oleh seluruh penggemar Uefa Champions League. Partai yang berlangsung 25 Mei 2015 di Turki ini layaknya sebuah “film pembunuhan”.
Saat itu, Il Diavolo Rosso AC Milan seperti sudah pasti akan meraih gelar juara Uefa Champions League karena sudah unggul 3 gol tanpa balas sejak turun minum. 3 gol keunggulan AC Milan dicetak oleh Paulo Maldini dan Brace Hernan Crespo.
Akan tetapi, The Reds tampil luar biasa usai jeda turun minum. Sang kapten, Steven Gerrard membuat Liverpool mampu memperkecil ketertinggalan pada menit ke-54’. Dilanjutkan Vladimir Smicer (56’) dan gelandang tengah Xabi Alonso (60’). Sehingga pertandingan antara Liverpool vs AC Milan ini dilanjutkan ke babak perpanjangan dan drama adu pinalti.
AC Milan akhirnya harus menelan pil pahit dengan takluk 2-3 atas Liverpool dalam drama adu tendangan pinalti. 3 eksekutor AC Milan yaitu Shevchenko, Andrea Pirlo dan Serginho gagal menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sementara Liverpool hanya sosok John Arne Riise saja yang gagal menjadi eksekutor. Liverpool akhirnya keluar sebagai jawaran Uefa Champions League musim 2004/2005.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan