Andai Juara Bundesliga, Haller Catatkan Comeback Sempurna
Musim ini berakhir buruk bagi Sébastien Haller. Setelah berjuang selama enam bulan melawan kanker testis, pemain internasional Pantai Gading itu kembali ke Bundesliga dengan niat untuk menebus waktu yang hilang. Semuanya berjalan lancar sampai hari pertandingan terakhir, ketika gelar liga jatuh ke tangan Bayern Munich. Itu adalah pukulan menyakitikan bagi Haller, yang benar-benar mengincar gelar ini untuk melupakan semua pengorbanan yang telah ia lakukan selama mengalami masa-masa sulit.
Ada kalanya takdir menimpa seseorang dan itu tak ada yang harus disalahkan. Kekecewaan mengikuti kekecewaan dan kekhawatiran tetap kekhawatiran. Dengan Sébastien Haller, musim 2022-2023 adalah musim yang harus segera dilupakan. Dioperasi dua kali karena kanker testis pada Juli dan November 2022, striker Pantai Gading itu menghabiskan enam bulan melawan penyakit tersebut, dan tentu itu tidak mudah.
Sebastian Haller memanfaatkan sumber daya terakhirnya untuk tetap berdiri melewati cobaan yang sulit ini. Dia tidak pernah menyerah dalam pertarungan, dan Haller selalu percaya bahwa dia harus menjaga keyakinan untuk kembali ke lapangan sepak bola dan melakukan apa yang paling dia sukai dalam hidup: bermain.
Dan terbukti pada 22 Januari 2023, Haller melakukan comeback melawan Augsburg (kemenangan 4-3) pada matchday 16. Dia telah menunggu enam bulan untuk momen ini. Rekannya di Dortmund, Jude Bellingham bahkan memberika pujian kepada Haller yang mencatatkan comeback sempurna
“Saya terkesan dengan kecepatan Haller, secara fisik, dia mengesankan. Dalam latihan, Anda tidak menyadari bahwa dia sudah absen selama hampir enam bulan. Dia adalah kekuatan alam. Pemain yang hebat! Anda tidak bisa tidak sangat menghormati dia. Kekuatan karakter yang luar biasa,” puji Jude Bellingham dalam sebuah wawancara dengan L’Equipe.
Setelah menghabiskan hampir setengah musim berkutat dengan cedera, Haller meningkatkan penampilannya dari Januari hingga Mei. Dengan sembilan gol dan 3 assist dalam 19 penampilan, mantan striker Ajax itu tampil sangat baik, dengan harapan gelar juara Bundesliga di akhir musim.
Pada Sabtu 27 Mei, Sébastien Haller mampu melupakan semua rasa sakit yang dialaminya di awal musim 2022-2023. Dan pada pekan ke-34 atau pertandingan terakhir di Bundesliga, Marsupiaux dari Dortmund memiliki takdir di tangan mereka sendiri. Yang mereka butuhkan hanyalah kemenangan kandang atas Mainz untuk mengakhiri kediktatoran Bayern Munich, yang mengincar trofi ke-11 mereka secara beruntun. Dortmund (70 poin) memiliki dua poin lebih banyak dari runner-up mereka. Signal Iduna Park telah diatur sedemikian rupa, dengan 80.000 penonton di stadion. Dan banjir kuning yang sesungguhnya telah terjadi pada pertandingan tersebut.
Apa yang telah direncanakan sebagai malam yang menyenangkan tiba tiba segera berubah menjadi mimpi buruk. Dortmund hanya bisa bermain imbang 2-2 di akhir waktu normal, meninggalkan Bayern untuk merebut gelar dalam prosesnya. Dan bagaimana dengan Sébastien Haller? Dia benar-benar dikutuk dalam pertandingan itu.
Dia melewatkan penalti di menit ke-19 ketika dia menyamakan kedudukan. Seandainya dia mencetak gol, pertandingan pasti akan berubah arah. Masalahnya berlanjut dengan gol yang dianulir karena offside di menit ke-95. Tidak ada yang berjalan baik untuk Haller, yang telah ditunggu-tunggu dalam pertandingan ini.
Itu adalah akhir yang tidak menguntungkan bagi pemain yang bisa melupakan semua penderitaan yang dia alami musim ini seandainya dia memenangkan trofi Bundesliga. Namun sayangnya, hal itu tidak terjadi pada Haller.
Haller hanya tidak beruntung dalam satu malam, dan malam tersebut sayangnya tejadi dalam pertandingan terakhir Bundeliga yang sangat menentukan gelar Juara. Selain kesialan itu, pada musim ini Haller menjadi pemain yang mengejutkan di musim ini.
Haller mencatatkan 9 gol dan 5 assist dari 19 penampilan di Bundesliga musim ini, catatan ini biasa saja bagi seorang striker. Namun yang menjadikan Haller sebagai pemain mengejutkan di Bundesliga musim ini adalah usaha dia untuk berjuang dari kanker testis yang ia derita selama 6 bulan. Dia dengan gigih dan sabar menjalani operasi lalu melakukan pemulihan untuk kembali bertanding.
Pasca pulih, ia langsung tancap gas menjadi juru gedor Dortmund untuk membantu tim mendapatkan gelar. Usaha gigihnya di musim sangat harus diberi acungan jempol. Ia mengajarkan bagaimana caranya berjuang pasca divonis mengalami masalah yang begitu berat, namun dari kasus Haller kita juga bisa melihat bahwa berjuang dengan keras harus dibumbui keberuntungan agar semuanya bisa berakhir dengan indah.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan