Tanggung jawab utama seorang penyerang sepak bola adalah mencetak gol dan menciptakan peluang bagi rekan satu timnya. Dia harus mencari peluang, masuk ke posisi yang baik dan menunjukkan permainan agresif dalam cara dia menjalankan tugas karena para bek tim lawan tidak mau memberikan kesempatan sedikit pun.
Namun, tugas penyerang tidak terbatas pada apa yang terjadi di sepertiga akhir lapangan. Saat timnya tidak menguasai bola, dia harus membantu rekan satu timnya dengan menjadi pemain tambahan di sisi pertahanan. Dia harus mencoba bermain bertahan dan meringankan beban gelandang serta bek.
Agar adil, bermain bolak-balik di lapangan membutuhkan fisik yang tak kenal lelah dan tidak banyak pemain yang memiliki hal yang sama. Ada beberapa penyerang yang tidak ingin berkontribusi banyak di pertahanan, dan berikut adalah ulasan SBOTOP tentang 5 penyerang sepak bola kelas dunia yang paling ‘sulit’ membantu pertahanan sejauh ini.
DUVAN ZAPATA (ATALANTA)
Duvan Zapata dulunya adalah penyerang yang bekerja keras selama transisi dalam bertahan. Tapi dia telah menunjukkan jauh lebih sedikit kontribusi pada musim-musim terakhir. Dia sebenarnya terbiasa ikut menekan pergerakan tim lawan dan ini sangat penting untuk eksploitasi Atalanta dalam musim terakhir, akan tetapi usia jelas mulai mengubah cara bermain Duvan Zapata.
Selain membantu menekan tim lawan, Duvan Zapata tidak banyak berkontribusi di pertahanan. Begitu garis pertahanannya dilewati, pemain berusia 31 tahun itu lebih sering tetap berdiri dan menunggu bola datang kepadanya. Dia hanya memenangkan satu tekel di dalam sepertiga pertahanan pada Serie A musim 2021/2022 dan total hanya sukses membuat empat tekel di Serie A musim lalu.
ROMELU LUKAKU (INTER MILAN)
Chelsea menjadikan Romelu Lukaku sebagai rekrutan termahal mereka pada musim panas 2021. Mereka mengeluarkan dana sebesar 113 juta euro untuk merekrut kembali mantan pemain mereka, tetapi pemain asal Belgia itu mengalami musim yang sangat mengecewakan setelah kembali ke Stamford Bridge. Dia saat ini dipinjamkan ke Inter Milan.
Bersama Chelsea musim lalu di bawah asuhan Thomas Tuchel, Romelu Lukaku menjadi sosok yang agak pasif ketika tim tidak menguasai bola. Dia hanya membuat total tiga tekel di Premier League musim lalu dan ketiganya terjadi di sepertiga akhir lapangan.
Pemain tim nasional Belgia itu bukanlah orang yang berusaha keras untuk membantu para pemain bertahan timnya dan lebih suka untuk tetap berdiri dan melakukan serangan balik.
KYLIAN MBAPPE (PARIS SAINT-GERMAIN)
Kylian Mbappe adalah salah satu penyerang sepak bola kelas dunia paling luar biasa saat ini. Dia memiliki kecepatan yang luar biasa dan juga cukup cerdas dengan melakukan pergerakan. Kylian Mbappe hampir tak terbendung ketika dia sedang dalam perform terbaik karena keterampilan dribbling yang luar biasa membuatnya menjadi sosok yang sulit dipahami di lapangan.
Namun, sisi pertahanan dari permainannya telah menjadi kekurangan. Kylian Mbappe sering menjadi non-entitas ketika Paris Saint-Germain sedang tidak menguasai bola dan ia hampir tidak pernah ikut turun membantu pertahanan timnya ketika sedang tertekan.
Kylian Mbappe membuat total 14 tekel di Ligue 1 musim lalu. Ini cukup biasa bagi pemain yang tampil dalam 35 pertandingan di liga dan menjadi starter 34 kali di antaranya.
LIONEL MESSI (PARIS SAINT-GERMAIN)
Lionel Messi bisa dibilang pesepakbola terhebat sepanjang masa. Pemenang Ballon d’Or tujuh kali itu telah berkarir dengan meneror para bek tim lawan dengan keterampilan menggiring bola yang luar biasa, kecepatan yang di atas rata-rata, cara bermain yang cerdas, dan jarak tembak yang seringkali mengejutkan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, keinginan Lionel Messi untuk membantu pertahanan telah berkurang secara signifikan. Dia sering direduksi menjadi pemain tambahan selama transisi defensif. Dia membuat total 10 tekel dalam musim debutnya di Ligue 1 (2021/2022).
Pemain berjuluk ‘La Pulga’ itu juga menerima banyak kritik karena hanya berjalan ketika timnya kehilangan penguasaan bola dan setelah berusia 35 tahun, dia tidak mungkin bisa mengikuti ritme permainan cepat apalagi harus membantu pertahanan sekaligus memulai serangan.
CRISTIANO RONALDO (MANCHESTER UNITED)
Cristiano Ronaldo adalah penyerang sepak bola kelas dunia lainnya yang terkenal karena kurangnya kontribusi dalam membantu pertahanan. Banyak yang berpendapat bahwa masuknya Ronaldo dalam starting line-up membuat Manchester United kehilangan soliditas pertahanannya pada musim 2021/2022.
Ini adalah argumen yang masuk akal ketika mempertimbangkan fakta bahwa Cristiano Ronaldo sangat buruk dalam menekan para pemain tim lawan dan dia hampir tidak pernah mencoba membantu rekan setimnya di lini pertahanan. Dia membuat total 10 tekel di Premier League musim lalu dan cukup mengerikan dalam situasi tersebut. Manchester United berkembang pesat di bawah mantan manajer Ole Gunnar Solskjaer ketika Anthony Martial memimpin lini depan dan bertindak sebagai lini pertahanan pertama yang sangat baik. Pada musim 2019/2020, di mana pemain asal Prancis itu menjadi penyerang pilihan utama The Red Devils, ia mencatat 379 kali menekan para pemain tim lawan, sedangkan Cristiano Ronaldo hanya mencatatkan 182 kali menekan para pemain tim lawan musim lalu.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan